Stok Vaksin COVID-19 Buleleng Habis Digunakan

Wakil Bupati Buleleng Nyoman, Sutjidra, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di kawasan Lovina, Senin (29/3/2021) – Foto Dok Ant

SINGARAJA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Bali, mencatat, stok vaksin COVID-19 dari AstraZeneca yang dimiliki sudah habis. Saat ini satgas sudah mengajukan tambahan 40.650 dosis vaksin AstraZeneca kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

“Vaksin AstraZeneca sejumlah 50.000 dosis yang diberikan sebelumnya telah habis digunakan,” kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19. yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, usai memimpin rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan vaksinasi di ruang kerja Sekda Buleleng, Sabtu (22/5/2021).

Suyasa mengatakan, saat dilakukan vaksinasi di kecamatan, masyarakat yang datang lebih banyak dari jumlah ketersediaan vaksin. Sehingga, ada beberapa desa yang kekurangan vaksin. Oleh karena itu, Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng melaporkan kepada Satgas Provinsi. “Pihak di provinsi sangat menyambut hal ini dan mengatakan silakan Buleleng mengajukan kembali permohonan vaksin berikutnya atau tambahan vaksin,” jelasnya.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan para camat se-Kabupaten Buleleng, yang mengetahui kondisi desa atau kelurahan di masing-masing wilayahnya, ditentukan jumlah tambahan yang akan diajukan. Dengan proporsi jumlah penduduk yang ada, hampir semua desa di luar yang sudah pernah dapat diberikan. Tentunya sesuai dengan proporsi yang diusulkan para camat. “Jadi total ada pengajuan tambahan sebesar 40.650 dosis,” ucap Suyasa.

Suyasa mengatakan, koordinasi juga terus dilakukan kepada Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, mengenai usulan tambahan vaksin. Pihak Satgas Provinsi juga berjanji akan memberikan. Walaupun vaksin tidak sekaligus tiba, penerimaan bisa dilakukan tahap per-tahap. Jadwal pelaksanaan vaksinasi diatur oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) beserta para camat dan desa yang bersangkutan. Dengan jumlah 40.650 dosis, akan dilaksanakan vaksinasi kurang lebih selama dua minggu di hampir semua desa.

Lihat juga...