Tips Olahraga Setelah Ramadan, Perlahan dan Bertahap

JAKARTA – Selama Ramadan, sebagian orang cenderung mengurangi intensitas dan frekuensi rutinitas olahraga, atau bahkan tidak melakukannya sama sekali, dan ketika bulan suci untuk para Muslim itu berlalu, banyak orang ingin kembali melakukan aktivitas secara rutin, termasuk untuk tujuan dalam transformasi tubuh. 

Namun, masalah kesehatan bisa muncul ketika kita mengubah rutinitas secara mendadak. Karena itu, dokter dan peneliti bidang kardiovaskuler, Gusti Rizky Teguh Riyanto, menyarankan melakukan rutinitas olahraga secara perlahan dan bertahap.

“Untuk aktivitas fisik, tubuh kita perlu melewati proses adaptasi agar tidak kaget dengan latihan intensif yang mendadak,” kata Rizky dalam siaran persnya, Kamis (20/5/2021).

Dia mengatakan, sebagian besar masalah kesehatan yang timbul saat memulai latihan intensitas tinggi terjadi, karena kita memaksa tubuh untuk bergerak tanpa beradaptasi.

Jantung mungkin belum siap menghadapi rutinitas intensif. Ketika ini terjadi, serangan jantung dapat muncul disertai risiko kesehatan lainnya seperti aritmia. Gejala yang dirasakan, yaitu nyeri dada, sesak, atau pingsan.

Selain itu, kemungkinan terjadinya cedera tulang, sendi, dan otot juga meningkat, dan tubuh bisa mengalami kram, keseleo/terkilir, atau bahkan patah tulang.

Rizky menuturkan, ada sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan, yakni memastikan selalu kapasitas tubuh sebelum memulai rutinitas olahraga, mengondisikan asupan nutrisi.

Selain itu, memastikan jadwal tidur atau istirahat normal, sehingga bisa merasa segar saat berolahraga, dan mulai latihan dengan intensitas lebih rendah, kemudian perlahan tingkatkan intensitasnya hingga kembali ke rutinitas yang sesuai.

Lihat juga...