Tradisi Lebaran, Media Pembelajaran Karakter bagi Generasi Muda

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Masyarakat di berbagai kabupaten di Yogyakarta, merayakan hari raya Idulfitri 1442 H dengan sederhana di lingkungan rumah masing-masing. Setelah melaksanakan salat Id di masjid setempat, warga masyarakat seperti biasa menjalankan tradisi halal bi halal atau syawalan serta ziarah ke makam leluhur.

Di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, pelaksanaan sejumlah kegiatan tersebut harus dilakukan dengan tata cara yang sedikit berbeda.

Baik itu penerapan protokol kesehatan secara ketat, hingga mengganti kebiasaan saling bersalaman dengan ikrar syawalan. Begitu pula pelaksanaan ziarah  dilakukan secara terbatas untuk mencegah terjadinya kerumuman.

Masyarakat melaksanakan tradisi ziarah ke makam leluhur di momen lebaran tahun 2021 yang dilaksanakan di tengah situasi pandemi Corona, Kamis (13/5/2021) – Foto: Jatmika H Kusmargana

Pengajar sekaligus Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta, Novia Nuryani, menyebut, walau dilakukan dalam kondisi terbatas, hari raya Idulfitri harus tetap menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas diri.

Selain menjadi ajang untuk menjalin tali silaturahmi, momen lebaran juga dapat menjadi media pembelajaran untuk saling memaafkan antar-sesama.

“Walaupun dalam kondisi serba terbatas, baik itu terbatas dari sisi waktu maupun situasi dan kondisi, momen lebaran harus tetap dimanfaatkan untuk menjalin tali silaturahmi. Serta sikap untuk saling memaafkan baik antar individu, kelompok, dan sebagainya,” ungkapnya, Kamis (13/5/2021).

Pelibatan anak-anak dalam setiap momen lebaran juga dapat menjadi media pembelajaran dalam membangun karakter religius generasi muda maupun masyarakat pada umumnya. Sehingga diharapkan akan muncul kehidupan masyarakat yang damai, tenteram, dan sejahtera.

Lihat juga...