Tren Tanaman Hias, Penjualan Kompos Bokashi dan Humus Bambu Meningkat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

SEMARANG – Tren berkebun hingga tanaman hias yang terus meningkat, tidak hanya berimbas pada penjualan tanaman, namun juga sektor pendukungnya. Termasuk pada permintaan kompos bokashi hingga media tanam berupa humus bambu.

Hal tersebut disampaikan Rengga Kharisma Pratama, perwakilan dari Kelompok Tani (KT) Konco Tani Legoksari Makmur, sebagai produsen pupuk kompos bokashi hingga humus bambu di Kota Semarang.

“Seiring dengan tren berkebun dan tanaman hias di Kota Semarang dan sekitarnya, turut berimbas pada peningkatan permintaan kompos bokashi dan humus bambu. Sebagai gambaran, dalam sebulan, kami titip jual sekitar 100 bungkus plastik ukuran 5 kilogram per kios, untuk pupuk bokashi dan humus bambu,” paparnya, saat ditemui di Semarang, Selasa (4/5/2021).

Belum lagi permintaan konsumen dari luar kota seperti Kabupaten Demak, Kendal, Temanggung hingga Purworejo.

“Selain itu kita juga melayani penjualan secara online, melalui marketplace media sosial facebook. Untuk pengiriman area tertentu kita juga gratis ongkir,” terangnya.

Diakuinya, saat ini penjualan meningkat lebih dari 50 persen, bahkan pihaknya sampai kewalahan untuk memenuhi pesanan konsumen. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan tenaga kerja hingga bahan baku yang tersedia.

“Seluruhnya kita kerjakan sendiri, oleh para anggota KT Konco Tani Legoksari Makmur Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Mulai dari proses produksi, hingga pemasarannya,” terang Rengga.

Dipaparkan, untuk harga jual kompos bokashi dan kompos bambu juga relatif terjangkau, hanya Rp 7 ribu untuk ukuran 5 kg dan Rp 25 ribu untuk ukuran 25 kg. Bahkan untuk pembelian borongan, di atas 50 bungkus, harga masih bisa dinegosiasi.

Lihat juga...