Walaupun Jadul Rengginang Selalu Dicari
Editor: Makmun Hidayat
BOGOR — Tak kalah dengan berbagai varian kue kering panganan Lebaran, rengginang selalu hadir. Terutama jika kita berkeliling ke daerah, panganan berbahan dasar ketan ini disajikan di atas piring, toples kaca hingga kaleng.
Henny Fatoni, wanita asli Tasikmalaya yang bermukim di Bogor Timur menyatakan rengginang selalu menjadi kue yang laris di kala Lebaran.
“Walaupun ada kue lainnya, rengginang pasti saya siapkan. Dan saya juga mempersiapkan kantong kalau saudara ada yang mau membawa pulang,” kata Henny di sela silahturahmi di rumahnya, Sabtu (15/5/2021).
Ia menceritakan membuat rengginang sama sekali tidak susah. Karena itu, ia lebih sering membuat sendiri, bukannya membeli rengginang mentah.
“Bahannya cuma beras ketan. Kalau saya pakai ketan putih. Hampir tidak pernah bikin yang ketan hitam. Cuci bersih, lalu campur bumbunya, garam dan air, kemudian dikukus sekitar 30 menit,” ucapnya.
Setelah matang, bentuk bulat dan agak pipih dan jemur di panas Matahari.
“Harus dibalik-balik kalau jemur rengginang, supaya keringnya merata. Kalau sudah kering benar, simpan dulu sehari, baru besoknya digoreng dengan minyak yang panas. Supaya ngembangnya bagus,” ucapnya lagi.
Ia menyebutkan saat ini banyak varian rengginang yang dijual di pasar hingga toko online.
“Tidak cuma hitam dan putih. Tapi sekarang sudah banyak rasanya. Ada yang rasa pedas. Ada yang coklat. Ya tergantung perasa apa yang dipakai. Tapi kalau saya tetap bikin yang biasa saja, seperti yang dulu diajarkan orang tua,” ungkapnya.