Warga Pesisir Desa Nobo di Flotim Mulai Sadar Pentingnya Bakau

Editor: Koko Triarko

LARANTUKA – Penanaman bakau yang dilakukan warga dan anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) di Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, membuat pepohonan kelapa di pesisir pantai terhindar dari abrasi.

“Kalau tidak ada bakau, air laut akan terus menggerus pesisir pantai. Banyak pohon kelapa yang sudah tumbang dan kalau tidak ada bakau, maka pohon kelapa di pesisir pantai semuanya bisa tumbang,” kata Vinsensius Litan Witi, warga Desa Nobo, saat dihubungi Rabu (5/5/2021).

Sius, sapaannya, menjelaskan abrasi terjadi setiap tahun. Apalagi saat musim kemarau dan terjadi gelombang besar sejak Desember hingga Maret atau April, yang menggerus wilayah pesisir.

Warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT, Vinsensius Litan Witi, saat ditemui di pesisir pantai Desa Nobo, Sabtu (24/5/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Disebutkannya, adanya bakau menyelamatkan kelapa dari ancaman abrasi dan tumbang, sebab sudah banyak pohon kelapa yang berada di pesisir tumbang.

Ia menambahkan, sejak ada tanaman bakau membuat kelapa yang dulu tidak berbuah lebat dan ukuran buahnya kecil, kini sudah berbuah lebat dan ukuran buahnya pun lebih besar.

“Bakau menyelamatkan tanaman kelapa yang berada di pesisir pantai di desa kami. Saya bersyukur, dengan menanam bakau bisa memberi manfaat bagi warga lainnya yang mempunyai tanaman kelapa di pesisir pantai,” ucapnya.

Menurut Sius, sejak ada manfaat bakau yang diperoleh, warga pun tidak lagi mencabut atau menebang tanaman bakau yang sudah ditanamnya dan tumbuh di pesisir pantai Desa Nobo.

Lihat juga...