Beragam Pohon Efektif Jaga Volume Air Embung Kala Kemarau

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Kebutuhan pasokan air saat kemarau kerap jadi persoalan di wilayah Lampung Selatan. Antisipasi kekeringan menjaga embung penampung air dilakukan warga Bakauheni dengan penanaman beragam pohon.

Bilal, warga Kampung Jering, Kecamatan Bakauheni menyebut embung terbentuk secara alami. Keberadaan beragam pohon di bagian hulu menjadi sumber mata air yang mengalir ke dalam embung.

Sejumlah pohon yang dipertahankan warga sebut Bilal berupa wungu atau bungur, jati, laban, mahoni dan pohon produktif. Sumber mata air yang mengalir ke embung sebut Bilal dimanfaatkan warga untuk membuat kolam dan belik. Kolam dipergunakan untuk memelihara ikan air tawar sementara belik untuk air bersih. Penghijauan sekitar embung diakuinya terus dilakukan untuk menjaga pasokan air terutama kala kemarau.

Pelestarian berbagai tanaman kayu produktif sebut Bilal dilakukan petani. Jenis tanaman produktif meliputi jengkol, petai dan mangga. Berbagai tanaman kayu keras berupa mahono, sengon, jati gamalina dengan perakaran tunjang jadi penyokong resapan air. Pasokan air yang terjaga sebutnya menjadi cadangan saat kemarau pada wilayah perbukitan tersebut.

“Sebagian warga yang memiliki lahan pada daerah hulu embung memilih tidak menebang pohon karena berada pada area perbukitan, apalagi jenis pohon produktif hanya dimanfaatkan bagian buah sehingga justru dilestarikan untuk menyerap air dan mengalirkannya ke embung,” ulas Bilal saat ditemui Cendana News, Rabu (23/6/2021).

Pemanfaatan embung sumber air dimanfaatkan Bilal warga Kampung Jering, Desa Bakauheni, Lampung Selatan, Rabu (23/6/2021). -Foto Henk Widi
Lihat juga...