Budi Daya Ikan Nila, Mudah dan Prospektif

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Prospek budi daya ikan untuk konsumsi sehari-hari cukup menjanjikan. Tapi, tentu harus pandai memilih jenis ikan. Bahkan sebelum mencoba budi daya perlu konsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya.

Dari semua jenis ikan konsumsi, ternyata ikan nila lebih menjanjikan dibanding jenis lainnya. Memang ada kelebihannya jika budi daya ikan nila, sebagai salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi  masyarakat Indonesia.

“Ikan nila ini lebih gampang, asal tahu cara perawatannya. Terutama risiko gagal panen sangat minim untuk jenis ikan nila, sehingga cocok untuk budi daya pemula,” ungkap Ili, pembudidaya ikan di wilayah Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, kepada Cendana News, Senin (7/6/2021).

Dikatakan, budi daya ikan nila, bisa dimulai dari larva yang dibeli melalui online dari wilayah Yogyakarta. Dari larva dimasukkan ke empang yang telah disiapkan air sebelumnya, setidaknya dua hari sebelum larva datang.

Menurutnya, untuk 20 ribu ekor larva ikan nila, setelah dimasukkan ke dalam empang, hanya diberi makan cacing, atau pun kutu air. Setelah itu dua bulan dipisah ke dalam kolam khusus, sebelum dipilih lagi untuk dibudidayakan ke dalam empang tanah.

“Dari larva hingga panen ikan nila, hanya memerlukan waktu selama 7-8 bulan. Untuk biaya hariannya lebih murah dibanding ikan konsumsi lainnya. Untuk 10 ribu ikan nila, dua kilo pakan seharinya,” ujar Ili, ditemui di lokasi budi daya.

Hal lain imbuhnya, yang harus diperhatikan adalah saat proses pemijahan, karena mempengaruhi tumbuh kembang ikan konsumsi. Ia mencontohkan, dalam satu empang ukuran ikan harus sama, tidak ada yang besar atau kecil. Karena untuk pakan biar merata.

Lihat juga...