Buton Selatan Kembangkan 30 Hektare Lahan Tanaman Bawang Merah

BUTON SELATAN  – Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, mengelola lahan seluas 30 hektare (ha) untuk pengembangan tanaman bawang merah.

Kepala Dinas Pertanian Buton Selatan, LM Idris, di Buton Selatan, Rabu, mengatakan saat ini lahan tanaman bawang merah itu tersebar di lima wilayah yakni, di Desa Hendea seluas 10 ha, Lapandewa-Lapandewa Jaya 10 ha, Desa Windo Makmur 8 ha, dan di Desa Bola 2 ha.

“Bibitnya telah diserahkan oleh Pak Bupati. Sekarang bibit itu sebagian sudah ditanam,” ujarnya, dengan menyebutkan bantuan diserahkan kepada masing-masing kelompok tani.

Bantuan bibit untuk tahun 2021 ini, kata dia, merupakan program Bupati Buton Selatan, yang kemudian pihaknya sebagai perpanjangan tangan mengusulkan bantuan dari petani tersebut dan memperoleh dari APBN melalui provinsi.

“Rencana awal itu 1 ton bibit untuk lahan seluas 1 haktare, tetapi kemampuan dari provinsi tinggal 800 kg per haktare,” ujar mantan Kadis PUPR Buton Selatan ini.

Idris mengatakan, pengajuan bantuan bibit dari petani awalnya seluas 100 haktare, namun setelah tim verifikasi dari provinsi meninjau turun menjadi 50 hektare, lalu berkurang lagi menjadi 30 hektare akibat pandemi COVID-19.

Mengenai penjualan bawang merah hasil panen petani itu, kata dia, sementara masih beredar di tingkat pembeli dan pedagang lokal, termasuk juga di daerah sekitar seperti Kota Baubau.

“Jadi mereka (petani) tidak bawa (jual) ke pasar, pedagang sendiri yang datang membeli langsung dengan ada juga yang membawa mobil truk dan open cup,” katanya.

Dia menjelaskan, tanaman bawang merah agak berbeda dengan tanaman lain, selain masa panen terbilang pendek juga harganya di pasaran tidak pernah turun jauh ke bawah.

Lihat juga...