Hambat Serangan Hama Pertanian, Manfaatkan Botol Bekas
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JEMBER – Musim pancaroba berdampak terhadap proses pertumbuhan tanaman hidroponik. Pasalnya hama dan penyakit lebih mudah menyerang, mengakibatkan tanaman menjadi mudah mati.
Andrias Alfarizki, Ketua Kelompok Hidroponik mengatakan, cuaca alam yang tidak stabil lebih memiliki dampak yang signifikan atas proses produksi. Hama dan penyakit lebih mudah menyerang, dibandingkan pada saat masa musim hujan maupun musim kemarau.
“Hama belalang dan penyakit lebih aktif menyerang di saat cuaca alam tidak stabil. Sebagian besar hama belalang akan merusak daun, sedangkan penyakit jenis thrip (kutu) dapat menyerang batang dan daun. Sampai tumbuhan tersebut mati,” ujar Andrias Alfarizki kepada Cendana News, di wilayah Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Jember, Senin (28/6/2021).
Andrias menambahkan, pengaruh besar gagalnya budi daya tanaman hidroponik disebabkan penyakit. Karena jenis penyakit tersebut bisa saja belum diketahui asal muasalnya.
“Semua tanaman hidroponik sudah kami buatkan ruangan khusus hidroponik yang tertutup secara keseluruhan. Hanya terdapat akses pintu keluar dan masuk,” ucapnya.
Mengaku kesulitan dalam membasmi serangan dari jenis penyakit thrip, Andrias mengatakan, penyakit tersebut secara cepat mudah menyerang terhadap tanaman lainnya.
“Di dalam satu house hidroponik kita, ada sekitar enam kotak berbentuk persegi panjang. Satu kotak terdapat lima pipa paralon, yang masing-masing panjangnya kurang lebih 20 meter. Beberapa bulan yang lalu, dua kotak tanaman hidroponik mati akibat serangan penyakit. Sedangkan satu kotak lainnya rusak akibat serangan hama belalang,” ungkapnya.