Harga Cengkih Naik, Petani di Ambon Ramai-Ramai Jual Hasil Panen

Timbunan cengkih di salah satu gudang pedagang pengumpul hasil tanaman perkebunan di Kota Ambon - foto Ant

AMBON – Naiknya harga cengkih. dari kisaran Rp90 ribu per kilogram pada April 2021 menjadi Rp105 ribu per kilogram, membuat petani perkebunan di berbagai wilayah Maluku, beramai-ramai menjual hasil panen mereka ke Kota Ambon.

Pantauan di Jalan Setia Budi, Kawasan Rijoli, Kelurahan Batu Gajah, Kota Ambon, Kamis (10/6/2021), lokasi gudang pengumpul hasil perkebunan ramai didatangi petani, untuk menjual hasil panen cengkih mereka. Seorang petani cengkih asal Kabupaten Buru, Silas (60), berangkat menggunakan kapal motor dari desanya ke Kota Ambon, untuk menjual 50 kilogram cengkih dengan harga Rp105 ribu per-kilogram.

“Saya akan pulang kembali ke kampung dan menyampaikan perkembangan harga cengkih ini kepada teman-teman petani, supaya mau menjual hasil panen yang disimpan selama ini sambil menunggu harga yang bagus baru dijual,” kata Silas, usai menjual cengkihnya.

Sama halnya dengan Silas, seorang petani lainnya dari Kabupaten Maluku Tengah, Rinto (44), juga menjual 20 kilogram hasil panen cengkih miliknya, karena harganya sedang naik. “Mumpung harganya sedang bagus, dijual saja sebelum nanti harganya turun lagi,” kata Rinto.

Harga komoditas cengkih di Maluku selama Februari 2021 fluktuatif, berkisar antara Rp63 ribu hingga Rp67 ribu per kilogram. Harga kemudian naik menjadi Rp75 ribu per kilogram pada Maret 2021, dan terus bergerak naik menjadi Rp90 ribu per kilogram pada akhir April 2021.

Meningkatnya harga cengkih hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram pada Juni 2021, bagaikan angin segar bagi Silas dan petani lainnya. Banyak petani yang sebelumnya memilih untuk menyimpan hasil panen, hingga harga tanaman perkebunan itu cukup bagus untuk dijual ke pasar. Jika harga sudah bagus, mereka beramai-ramai mendatangi pedagang pengumpul.

Lihat juga...