Harga Pisang Anjlok, Ini Solusi Petani Lamsel tak Rugi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Saat harga pisang anjlok ia mengaku masih mendapat hasil dari menjual jagung manis dan cabai. Jagung manis dijual Rp10.000 per kilogram panen usia 75 hari. Cabai dijual Rp15.000 per kilogram.

Penanaman kolonjono atau rumput odot di lahan tanaman pisang untuk pakan ternak sapi. Ia menyebut saat sumber pakan berkurang, ia memilih menggunakan batang pisang yang dicacah bersama kolonjono dan batang jagung.

Ia masih bisa mendapat hasil dari menanam rumput pakan untuk kebutuhan pakan ternak sapi. Sebagian tanaman pisang sebutnya dijual ke pemilik usaha kuliner gorengan.

“Menjual pisang ke sejumlah konsumen lokal jadi cara untuk tetap mendapat penghasilan ketika harga anjlok,” cetusnya.

Sariman, salah satu pengepul buah pisang di Ketapang mengakui anjloknya harga. Ia mengaku tetap mengirim pisang ke wilayah Cilegon dan Tangerang.

Rata-rata pasokan buah pisang ke dua wilayah tersebut mencapai 5 ton. Pasokan tetap dilakukan pada pelanggan tetap untuk meneruskan bisnis. Sebab pengepul kerap masih memiliki tanggungan uang yang belum dibayar pemilik lapak.

Pengiriman tetap dilakukan Sariman pada jenis pisang pilihan. Anjloknya harga sebutnya berimbas hanya pisang tertentu yang diterima. Jenis pisang ambon, janten dan kepok sebutnya dikirim untuk pasokan pabrik tepung pisang.

Permintaan juga dikirimkan pada pemilik lapak untuk dijual dalam kondisi matang. Mesk rata-rata harga turun kisaran Rp3.000 hingga Rp1.000 ia masih mendapat keuntungan.

“Keuntungan masih tipis karena biaya operasional tiket kapal dan bongkar muat tetap,” ulasnya.

Menyiasati harga pisang yang anjlok saat dijual murah, Zaenab, warga Desa Banjarmasin, Kecamatan Penengahan memilih menjual matang.

Lihat juga...