Indahnya Toleransi di Panjang, Merajut Keberagaman dalam Harmonisasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kecamatan Panjang merupakan salah satu kota kecamatan di Teluk Lampung, Bandar Lampung. Sebagai salah satu kota kecamatan berbatasan langsung dengan Lampung Selatan, pesonanya sudah terlihat.
Gerbang dengan tulisan aksara Lampung menjadi penanda. Saat masuk ke Jalan Yos Sudarso, tugu monumen kerukunan umat beragama dengan simbol agama yang ada di Indonesia juga akan terlihat.
Indahnya toleransi di Kelurahan Panjang Utara dan wilayah Kecamatan Panjang diakui Bong Ling Yun. Salah satu penganut Budha di wilayah itu menyebut harmonisasi kehidupan antar-pemeluk agama terjaga sejak ratusan tahun silam.
Keberadaan vihara Senopati atau Chang Cin Miao berdampingan dengan Masjid Nurus Sa’adah salah satu buktinya. Berada tak jauh dari tempat ibadah itu, gereja Katolik Santo Petrus bagi umat Katolik juga berdiri.
Saat perayaan keagamaan, budaya seperti Imlek atau tahun baru etnis Tionghoa, warga saling berkunjung.
Bong Lin Yun juga menyebut pluralisme tersebut menjadikan Panjang sebagai kota yang toleran. Berbagai suku, agama yang menyatu dipengaruhi oleh kota terbuka yang berada di dekat pelabuhan Panjang sebagai salah satu pelabuhan peti kemas bertaraf internasional.

“Keterbukaan akan pluralisme adat, budaya dan agama tidak lepas dari puluhan tahun kota Panjang menerima beragam masyarakat dari segala penjuru, dan menjadi bekal untuk saling menghargai dalam perbedaan atau sikap toleransi tinggi yang tetap terjaga,” terang Bong Lin Yun saat ditemui Cendana News, Minggu (27/6/2021).