Ini Cerita di Balik Ragam Menu Olahan Lobster
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Pemilihan menu lobster tersebut, ternyata membawa hoki. Secara perlahan, pembeli semakin banyak, pelanggan baru pun terus bermunculan untuk membeli dan menikmati sajian lobster yang tidak hanya enak, namun juga terjangkau.
“Seporsi lobster tersebut bisa dinikmati untuk 3-4 orang. Akhirnya kami dikenal sebagai outlet kecil, berjualan aneka macam seafood dengan menu utama yaitu lobster,” lanjutnya.
Dalam prosesnya, mereka kemudian memberikan layanan delivery atau pesan antar, kemudian disusul oleh layanan makan di tempat. Di tahun 2019, usaha tersebut terus berkembang dengan omzet hampir Rp 100 juta per bulan, berturut turut di akhir tahun.
“Di tahun 2019, boleh dibilang usaha kami mengalami perkembangan yang cukup baik, Afterbreak mulai dikenal banyak orang dan angka penjualan menunjukkan kenaikan yang stabil,” lanjutnya.
Pada tahun tersebut juga, dirinya menikah dengan Dani, pria yang selama ini menemaninya merintis usaha, sekaligus teman dari masa SMA di Kaliwungu Kendal.
“Pada tahun 2020, menjadi salah satu tahun terberat kami, setelah melewati perkembangan yang cukup baik, kami harus menerima kenyataan bahwa pandemi covid-19, sangat berdampak pada penjualan kami. Penjualan turun drastis, biaya operasional cukup besar,” lanjut Hella.
Meski berat, namun dipaparkan, bahwa dirinya dan suami tetap fokus serta optimis bahwa pandemi ini bisa dilewati. “Di tahun ini kami banyak menggunakan strategi bertahan dan mengamati setiap peluang untuk terus bisa berjualan dengan memastikan para karyawan kami aman,” tambahnya.
Tidak mau terus terpuruk, pada 2021, setelah melewati badai covid-19 selama lebih dari satu tahun, keduanya justru berani untuk ekspansi membuka cabang di Kota Semarang.