Ini Strategi Peternak Lamsel Penuhi Kebutuhan Pakan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Penggunaan lahan pertanian untuk bangunan, jalan tol Trans Sumatera (JTTS) berimbas lahan penggembalaan menyempit. Sejumlah petani sekaligus peternak memilih sejumlah strategi penuhi kebutuhan pakan. Penyiapan pakan hijauan, pakan tambahan dilakukan peternak dengan menanam rumput pakan. Beberapa peternak juga menggunakan pakan kering.
Penyiapan pakan hijauan dilakukan oleh warga Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Sanusi, salah satu peternak lima ekor sapi di Desa Ketapang menanam rumput kolonjono atau Brachiaria mutica.
Jenis rumput itu dibudidayakan pada tepi kebun pisang untuk pakan cadangan. Sebab masa tanam berimbas ia tidak bisa menggembalakan ternak di sawah, kebun dan area terbuka lain.
Bibit tanaman rumput kolonjono sebutnya diperoleh dari Sidomulyo. Sejumlah peternak sebut Sanusi memilih menanam rumput pakan itu untuk asupan pakan hijauan. Bahan pakan lain yang kerap diberikan berupa rumput yang dicari dekat tepi sungai dan kebun.
Setiap hari kebutuhan pakan ternak sapi miliknya mencapai tiga karung. Sisanya ia memberi pakan jenis jenjet jagung, jerami kering dan tetes tebu atau molase.
“Pakan hijauan sehat dari rumput kolonjono masih sangat diperlukan, peternak yang juga petani mulai memiliki kesadaran dengan melakukan penanaman sumber pakan hijauan yang bisa dipanen setiap dua pekan, dan akan bertunas kembali. Bisa jadi alternatif cadangan pakan sembari mencari jenis pakan lain,” terang Sanusi saat ditemui Cendana News, Senin (28/6/2021).
Sanusi bilang menanam pakan pada sejumlah lahan kosong jadi hal wajib bagi peternak. Sebab semenjak tahun 2000 wilayah Ketapang tidak memiliki lahan kosong untuk penggembalaan.