Jaga Kualitas, Strategi Sukses Bisnis Kuliner di Teluk Betung
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Kuliner tradisional tetap memiliki segmen pasar tersendiri menyesuaikan selera konsumen. Rustanti, pelaku usaha kuliner makanan tradisional, salah satunya, telah berjualan sejak belasan tahun silam di Pasar Kangkung, Teluk Betung, Bandar Lampung, memiliki segmen pasar konsumen ibu rumah tangga, karyawan dan pekerja informal kuliner tradisional. Ia menjual dengan harga bersahabat.
Harga bersahabat, terjangkau dibanderol pada kue talam, lemper, nagasari, risoles hingga bakwan goreng. Rata rata dijual mulai harga Rp1.000 hingga Rp2.000 per buah. Meski dijual dengan harga ramah kantong, soal kualitas makanan tetap jadi prioritas. Puluhan jenis kue tradisional sebutnya dibuat dengan bahan berkualitas, pewarna dan pemanis makanan yang aman.
Rustanti bilang prinsipnya pelanggan adalah raja sehingga pantang mengecewakan pembeli. Memproduksi kuliner dengan kemasan tertutup dari daun pisang, kemasan plastik mika dan kemasan tertutup dilakukan untuk menjaga kebersihan, higienitas makanan. Soal rasa ia menyebut takaran bahan dan komposisi rasa tidak mengecewakan lidah.
“Kunci usaha kuliner tentunya pada kualitas produk, rasa dan juga harga yang sesuai, saat menjual kuliner tradisional dengan rasa yang lezat namun harganya ramah kantong, promosi dari lidah dan mulut akan menciptakan segmen pelanggan tetap,” terang Rustanti saat ditemui Cendana News, Selasa (15/6/2021).
Bisnis kuliner tradisional sebut Rustanti memiliki margin keuntungan yang tipis. Ia bahkan mengaku tetap mengais keuntungan mulai Rp200 hingga Rp700 untuk setiap kue tradisional yang dijual. Namun dengan varian dan kuantitas yang banyak keuntungan yang tipis itu menjadi omzet harian bahkan laba untuk modal berikutnya. Menjaga kualitas rasa kuliner secara kontinu mutlak diperlukan selama ia menekuni bisnisnya.