Kapuas Hulu Tiap Tahun Kekurangan 30.000 Ton Beras

PUTUSSIBAU – Dinas Pertanian dan Pangan (Distan) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, setiap tahun kekurangan sekitar 30 ribu ton beras.

Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Distan Kabupaten Kapuas Hulu Abdul Samad, setiap tahun daerahnya kekurangan sekitar 30 ribu ton beras karena sejumlah faktor.

“Salah satu penyebabnya, bertani masih dijadikan pekerjaan sampingan,” kata Abdul Samad, di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu.

Menurut Abdul Samad, pola pertanian di Kapuas Hulu pun rata-rata masih menggunakan kearifan lokal, yaitu berladang, sehingga masa tanam hanya setahun sekali.

Diakui dia, untuk saat ini hanya beberapa kecamatan saja yang menerapkan pola bertani sawah dengan menerapkan masa tanam dua hingga tiga kali dalam setahun.

“Untuk mengembangkan potensi pertanian memang tidak mudah, terutama untuk mengubah pola pikir masyarakat, apalagi Kapuas Hulu masih banyak kekurangan tenaga penyuluh pertanian,” kata Abdul Samad.

Ia menyebutkan, dari 278 desa dan empat kelurahan di Kabupaten Kapuas Hulu hanya memiliki 126 orang tenaga penyuluh pertanian, terdiri dari 77 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 21 orang honorer daerah dan 26 orang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dan satu orang lagi masih diusulkan untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

“Tentu itu juga salah satu kendala kita dengan wilayah yang cukup luas, juga tidak didukung anggaran operasional tenaga penyuluh yang masih sangat minim,” ucap Abdul Samad.

Terkait potensi pertanian, kata Abdul Samad, dari 23 kecamatan di wilayah Kapuas Hulu, sembilan kecamatan di antaranya berpotensi, baik pertanian, perkebunan mau pun peternakan seperti padi, karet, ternak sapi.

Lihat juga...