Klaster Keluarga Dominasi Pasien Isolasi di RSLI Surabaya
SURABAYA – Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), mengonfirmasi klaster keluarga kembali mendominasi pasien COVID-19, yang dirawat dan menjalani isolasi di rumah sakit itu.
“Ini bisa jadi akibat lanjutan dari libur panjang pascalebaran, ditambah kendurnya masyarakat menjalankan protokol kesehatan,” ujar Ketua Pelaksana Relawan Program Pendampingan Keluarga Pasien COVID-19 (PPKPC) RSLI, Radian Jadid, Senin (28/6/2021).
Berdasarkan data dari relawan PPKPC, selama Juni 2021 terdapat 65 klaster keluarga. Terdiri, 46 keluarga terdiri dari dua orang, sembilan keluarga terdiri dari tiga orang, delapan keluarga terdiri dari empat orang, dan dua keluarga terdiri dari lima orang.
Kemudian, dominasi kedua adalah klaster institusi atau perusahaan, yang terdiri dari 14 klaster institusi atau perusahaan atau perumahan. Dengan jumlah terpapar bervariasi, antara 2,3,7,9,16 hingga 20 orang. Selama Juni 2021 (hingga Senin, 28/6/2021), RSLI telah menerima 854 pasien. Terdiri dari PMI, limpahan hasil penyekatan Suramadu, dan pasien umum dari Surabaya dan sekitarnya.
Awal Juni, komposisi pasien lebih didominasi dari PMI dan klaster hasil penyekatan di Suramadu. Namun sepuluh hari terakhir, jumlah pasien dari Surabaya meningkat hingga 63,4 persen (201 pasien Surabaya, dari total 317 pasien masuk sepuluh hari terakhir).
Penanggung Jawab RSLI Surabaya, Laksma TNI dr. I Dewa Gede Nalendra, Sp.B, Sp.BTKV menyampaikan, pihaknya berkomitmen melakukan layanan terbaik dan maksimal untuk para pasien COVID-19. Data hingga hari ini, pasien dirawat sejumlah 358 orang, terdiri dari 62 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), hasil penyekatan Jembatan Suramadu 21 orang dan sebanyak 277 orang pasien mandiri. “Namun, masih ada sejumlah pasien inden atau antre masuk sebanyak 213 orang,” ucap dr Nalendra.