KLHK : Jumlah Sampah Plastik Meningkat selama Pandemi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Masa pandemi ternyata menyebabkan jumlah limbah plastik meningkat. Hal ini disebabkan karena transaksi masyarakat secara online yang mengandalkan plastik sekali pakai dalam distribusinya.
Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Ir. Novrizal Tahar IPM, mendorong masyarakat untuk lebih pro lingkungan dalam masa pandemi.
“Dalam masa pandemi ini, memang terjadi peningkatan penggunaan plastik oleh masyarakat. Hal ini didorong oleh meningkatnya pembelian barang melalui online,” kata Novrizal dalam acara Kemenperin, Rabu (30/6/2021).
Penggunaan plastik di transaksi online ini, lanjutnya, tak semuanya bisa didaur ulang.
“Kami mendorong masyarakat untuk bersama memilah sampah plastik ini. Mana yang bisa didaur ulang, mana yang sulit. Sehingga proses pengolahan sampah akan bisa dilakukan dengan baik dan cepat,” ucapnya.
Kondisi ini diakui oleh Associate Profesor Teknik Lingkungan Hidup, Institut Teknologi Bandung (ITB) Ir. Emenda Sembiring, ST, MT, MEngSc, PhD, yang menyatakan masa pandemi memang mengubah pola konsumsi masyarakat.
“Berdasarkan penelitian di Bandung, sebelum pandemi tercatat 160 gram per orang per hari untuk sampah kemasan. Tapi setelah pandemi menjadi 240 gram per orang per hari,” kata Emenda dalam kesempatan yang sama.
Sampah plastik kemasan ini berasal dari kemasan kebutuhan sehari-hari.
“Walaupun edukasi dan sosialisasi terkait hal ini sudah dipahami oleh masyarakat dan dilakukan tapi sejak pandemi, praktik ramah lingkungan ini tidak dijadikan acuan dalam mengambil keputusan dalam membeli sesuatu,” urainya.