Kupas Kerang Hijau, Penghasilan Tambahan Wanita Legundi

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Hari libur dimanfaatkan sebagian wanita di Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan untuk mengupas kerang.

Rahmanudin, salah satu pemilik budidaya kerang hijau menyebut permintaan kerang hijau jadi mata rantai usaha bagi warga, mulai pembudidaya, pengupas kerang hijau dan pedagang eceran, hingga usaha kuliner.

Kegiatan mengupas kerang hijau atau Perna viridis sebut Rahmanudin sesuai permintaan pemesan. Sejumlah pedagang pengecer di pasar sebutnya kerap meminta kerang hijau dalam bentuk kupasan. Sebagian pedagang memilih kerang hijau dalam bentuk bercangkang. Peluang usaha pengupasan jadi sumber penghasilan puluhan wanita dibantu anak anak.

Usai dipanen dari bagian ban, kerang hijau selanjutnya direbus pada wajan khusus. Setelah matang, sebagian wanita memiliki tugas mengupas bagian daging. Daging kerang hijau yang telah dikupas memiliki warna putih dan merah. Setiap wanita memakai pisau sebagai alat pengupasan menghasilkan daging kerang hijau yang bersih. Daging kerang hijau kupas selanjutnya disimpan dalam lemari pendingin atau es batu.

“Permintaan daging kerang hijau kupas bisa mencapai satu kuintal bahkan lebih untuk pasar tradisional bagi pedagang pengecer dan juga pemilik usaha warung makan di sepanjang Jalan Lintas Sumatera,” terang Rahmanudin saat ditemui Cendana News, Selasa (1/6/2021).

Rahmanudin, pemilik budidaya kerang hijau di Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan melepaskan kerang dengan ban untuk direbus, Selasa (1/6/2021). -Foto Henk Widi

Rahmanudin bilang proses pengupasan butuh tenaga kerja hingga 20 orang per hari. Sistem kerja pengupasan kerang hijau dilakukan mengandalkan pisau untuk membuka cangkang. Setiap pekerja bisa mendapatkan satu hingga 3 kilogram daging kerang hijau kupas. Setiap satu kilogram daging kerang hijau kupas ia akan memberi upah Rp5.000. Selain upah uang, pekerja mendapat kerang hijau utuh untuk dibawa pulang.

Lihat juga...