Kurangi Risiko Kecelakaan Laut, Nelayan Perlu Memiliki Keterampilan Mandiri
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Dengan adanya diversifikasi produk olahan, maka nilai jual dari ikan tersebut akan naik dan berdampak pada ekonomi masyarakat,” imbuh Sjarief berharap ketersediaan ikan di perairan Indonesia terus ada hingga waktu mendatang.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilia Pregiwati mengatakan, pelatihan ini bermanfaat untuk menekan biaya operasional nelayan. Dengan perawatan mandiri, nelayan tak perlu lagi mengeluarkan biaya bengkel. Selain itu, perawatan mesin yang rutin dapat memperpanjang umur mesin.
“Tidak banyak bengkel kapal yang tersedia, lokasi bengkel yang jauh cukup memakan waktu lama dalam perbaikan. Saya berharap pada pelatihan ini para pelaku utama tidak perlu lagi datang ke bengkel, namun bisa memperbaiki sendiri sebagaimana layaknya menjaga motor atau mobil,” ujar Lilly.
Pelatihan juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nelayan, karena dengan terawatnya kapal dapat memiliki umur atau waktu penggunaan yang panjang. Selain itu, dengan kondisi kapal yang baik dapat menghasilkan tangkapan ikan yang melimpah, tentunya akan banyak memberikan keuntungan bagi nelayan.