Nasi Kuning Beragam Lauk Disukai di Maumere

Editor: Koko Triarko

Selanjutnya, tambah Maria, angkat nasi tersebut dan pindah ke kukusan dan dikukus hingga matang, lalu diangkat.

Dia menambahkan, lauknya disesuaikan dengan menu harian, di mana bisa menggunakan ikan, tahu maupun telur puyuh bumbu tomat.

“Saya biasanya selalu menggunakan bihun, meskipun lauk lainnya tetap berganti-ganti setiap harinya,” ujarnya.

Maria menjelaskan, untuk membuat bihun goreng pertama-tama rendam bihun di dalam wadah berisi air panas, dan diamkan hingga lunak, lalu tiriskan airnya hingga benar-benar kering.

Selanjutnya, kata dia, tumis bawang merah, bawang putih, cabai merah besar dan cabai merah keriting, lalu masukkan bihun ke dalamnya seraya ditambahkan garam, merica bubuk dan penyedap rasa.

“Aduk agar bumbunya tercampur merata, lalu biarkan hingga matang dan angkat untuk dicampur di nasi kuning yang akan dibungkus,” ungkapnya.

Warga Nangameting, Kota Maumere, Rosalina Nona, mengakui setiap pagi selalu membeli nasi kuning yang banyak dijual pedagang di pinggir jalan raya maupun di depan rumah di lokasi perumahan.

Rosalina menyebutkan, harga nasi kuning yang sudah dibungkus tersebut relatif murah, karena dijual seharga Rp5 ribu dan porsinya pun terbatas untuk sarapan di pagi hari.

“Malam pun ada warung makan yang menjual nasi kuning dengan lauk ikan bumbu tomat dan sayur, tetapi harganya Rp10 ribu. Biasanya kita pesan baru penjual membungkusnya bila hendak dibawa pulang,” ungkapnya.

Lihat juga...