Perpusnas: Aktivitas Membaca Masyarakat Semakin Meningkat
JAKARTA — Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional, Joko Santoso mengatakan pada 2020 aktivitas membaca masyarakat Indonesia semakin meningkat, yakni rata-rata 9 jam 52 menit per pekan.
“Pada 2020, Perpusnas melakukan kajian aktivitas membaca masyarakat Indonesia. Hasilnya, mendapatkan angka yang cukup tinggi, yakni rata-rata 9 jam 52 menit per pekan, namun antusiasme membaca masyarakat Indonesia belum diimbangi dengan jumlah buku yang bisa diakses dan distribusinya,” ujar Joko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Ketersediaan buku yang belum memadai menunjukkan bahwa kondisi yang dialami Indonesia bukan rendahnya minat baca, melainkan kekurangan buku. Menurut standar yang ditetapkan UNESCO, seharusnya ada tiga buku untuk satu orang penduduk.
Penulis sekaligus pegiat literasi, Maman Suherman sepakat dengan kekurangan buku yang dialami masyarakat Indonesia. Berdasarkan pengalamannya berkeliling Indonesia dan bertemu dengan banyak taman bacaan masyarakat dan pemustaka, dia menilai permasalahan yang ada bukan mengenai rendahnya minat baca, melainkan akses terhadap bahan bacaan.
Dalam sharing session Perpusnas Writers Festival 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Maman berkisah pernah hampir tenggelam saat menaiki perahu Pustaka di Sulawesi Barat. Saat itu, bukan cuma dia yang diselamatkan tapi buku-buku pun ikut dijaring, kemudian disetrika setiap halamannya.
Dia mengaku terenyuh betapa bahan bacaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah dan penyebarannya masih belum merata di seluruh Indonesia. “Bagi mereka buku adalah berlian yang tidak boleh hilang dan harus sampai ke tujuan. Begitu sulitnya akses terhadap bahan bacaan menjadikan satu buku sangat berharga,” kata Maman.