Petani di Kutasari Optimalkan Budi Daya Umbi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PURBALINGGA – Tanaman umbi-umbian merupakan salah satu komoditas yang cukup strategis untuk meningkatkan pendapatan para petani. Karenanya, para petani di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga banyak yang melakukan budidaya tanaman umbi.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Kutasari, Rachmat Kurnianto mengatakan, meskipun tanaman umbi, namun tetap perlu pemeliharaan yang optimal, terutama untuk mencegah serangan hama.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Kutasari, Rachmat Kurnianto di Desa Karangjengkol, Senin (28/6/2021). Foto: Hermiana E. Effendi

Beberapa jenis hama yang kerap menyerang tanaman umbi misalnya, ulat tanah, bercak pada bagian daun serta gulma.

“Budidaya singkong sekilas tampak mudah, hanya tinggal ditanam dan disiram selesai. Tetapi jika tidak diperhatikan, tanaman singkong atau umbi lainnya juga sangat bisa terserang hama penyakit,” katanya, Senin (28/6/2021).

Sehingga untuk mengatasi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), terutama untuk tanaman singkong yang banyak ditanam petani, dilakukan gerakan pengendalian (gerdal) aneka kacang dan umbi (akabi) di desa tersebut.

“Kita menggunakan bahan pengendali hama metarizep yang merupakan bioinsektisida yang cukup efektif sebagai pengendali hayati hama yang tidak berisiko untuk tanaman. Banyaknya tanaman umbi di desa ini, sangat berpotensi untuk perkembangan organisme pengganggu tanaman, sehingga kita dorong petani untuk melakukan pengendalian OPT sedini mungkin,” terang Rachmat.

Sementara untuk pengendalian gulma, petani diminta untuk rutin membersihkan atau menyiangi tanaman, minimal 2-3 hari sekali.

Lihat juga...