Potensi Mikroba Eliminasi Limbah Laut Perlu Penelitian Mendalam
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Penggunaan mikroba sebagai upaya untuk mengurai keberadaan limbah, terutama plastik, baik di daratan maupun lautan, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Terutama, mikroba laut.
Peneliti Bioremediasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Nana Mulyana, menyebutkan, penggunaan mikroba sebagai solusi pada banyaknya sampah plastik dapat dilakukan.
“Mikroba dapat digunakan untuk mengurangi sampah plastik di daratan dan juga di lautan. Karena di daratan dan di lautan memang memiliki mikroba khas yang sesuai dengan ekosistem masing-masing. Dan ini bisa diketahui jika dilakukan penelitian,” kata Nana, saat dihubungi, Rabu (30/6/2021).
Tapi, diakuinya, sejauh ini belum banyak dilakukan penelitian terhadap mikroba laut untuk degradasi sampah plastik.
“Yang biasa dilakukan, sampah plastik diangkat terlebih dahulu ke daratan baru dilakukan penebaran mikroba. Jadi secara ex situ,” ucapnya.
Ia menjelaskan untuk penyelesaian masalah sampah di laut, harus digunakan mikroba yang ada di laut, untuk memberikan hasil yang optimal.
“Marine microbe itu juga banyak. Walaupun memang belum banyak dieksplor. Banyak yang bahkan lebih kuat daripada Pseudomonas. Kami dari PAIR BATAN, mempercayai bahwa sisa-sisa peradaban itu sangat banyak di lautan. Termasuk mikrobanya,” ucapnya lagi.
Nana menyampaikan saat ini, yang baru dilakukan oleh PAIR BATAN adalah melakukan penelitian pada ekosistem mangrove, sebagai area perbatasan antara daratan dan perairan.
“Jadi kalau suatu ketika ingin melakukan degradasi sampah plastik di laut, kita sudah bisa menggunakan mikroba yang ada di laut tersebut,” kata Nana.