Potensi Pemanfaatan Maggot dalam Skala Rumah Tangga
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Pemanfaatan maggot sebagai pengurai sampah organik, juga bisa diterapkan dalam skala rumah tangga. Apalagi potensi sampah organik dari sektor rumah tangga cukup besar.
“Hampir semua rumah tangga menghasilkan sampah organik, misal dari proses memasak di dapur, seperti sisa sayur, kulit buah, atau sisa nasi, dan lainnya. Ini potensi untuk dimanfaatkan, dengan cara diolah menggunakan maggot atau larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF),” papar Kepala UPT Pengembangan Konservasi Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si, saat ditemui di lokasi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Unnes, Sekaran, Gunungpati, Semarang, Rabu (2/6/2021).
Jika setiap rumah tangga mampu memanfaatkan maggot tersebut sebagai pengurai sampah organik, maka keuntungannya, selain mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), juga dapat memberikan manfaat bagi mereka.
“Maggot ini memiliki daya jual yang bagus, karena mengandung protein tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pakan alternatif untuk ikan, ayam dan burung,” tandasnya.
Sementara, Penanggung Jawab Produk BSF di TPST Unnes, Pandu Saputra, menambahkan untuk mendapatkan maggot, bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat secara mudah dan gratis, alias tanpa membeli.

Berbeda dengan lalat pada umumnya yang sering hinggap di media yang kotor atau busuk, lalat BSF dikenal hanya berada di sekitar bahan-bahan yang mengandung fermentasi.