Presiden Soeharto Harus Jadi Contoh Anak-anak Desa
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Menurut Aryo, Peringatan 100 Tahun Kelahiran Presiden Soeharto yang jatuh pada 8 Juni ini dapat menjadi momentum seluruh elemen bangsa khususnya generasi muda, untuk dapat meneladani sosok Pak Harto.
Pak Harto yang meski seorang anak desa, mampu bermetamorfosa menjadi tokoh besar tidak hanya tingkat nasional namun juga internasional.

“Apa yang telah Pak Harto perbuat semasa beliau hidup, bisa menjadi motivasi bagi generasi muda khususnya anak-anak desa. Bahwa anak desa pun bisa tampil hingga ke tingkat dunia. Seperti Pak Harto,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang generasi muda, Jaka Juleha (30) warga Kulon Progo, mengaku, kagum dengan sosok Pak Harto. Meski lahir di era tahun 1990-an ia menyebut, Pak Harto sebagai tokoh nasional yang mendunia patut ditiru dan diteladani oleh generasi muda saat ini.
“Falsafah hidup Pak Harto yakni 3 sa, yaitu sabar atine, saleh pikolahe, sareh tumindake, patut ditiru dan diteladani generasi muda. Artinya, seorang pemimpin harus selalu memiliki kesabaran, berjiwa arif dan bijaksana, serta saleh atau selalu dekat kepada Allah SWT. Karena dengan falsafah itulah Pak Harto yang seorang anak desa mampu tumbuh menjadi orang besar dan berpengaruh bahkan hingga tingkat dunia,” katanya.
Pada momen Peringatan 100 Tahun Kelahiran Presiden Soeharto ini, pihak museum Memorial HM Soeharto pimpinan Gatot Nugroho juga memberikan bingkisan paket sembako pada seluruh tamu undangan, baik itu para karyawan, seniman, duta museum maupun warga sekitar.