Sejumlah Rumah Sakit di Jember Menambah Ruang Isolasi COVID-19

Direktur RS Paru Jember, dr Sigit Kusumajati (tengah), bersama Bupati Jember, Hendy Siswanto (kanan), dan Kepala Dinkes Jember, dr Wiwik Supartiwi, saat memasuki RS Paru Jember, Sabtu (26/6/2021) - foto Ant

JEMBER – Sejumlah rumah sakit di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menambah ruang isolasi khusus pasien COVID-19. Hal itu dilakukan, seiring dengan meningkatnya jumlah warga yang terpapar virus corona dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

“Kami menambah ruang isolasi sesuai dengan kebutuhan. Dan saat ini, empat ruangan dijadikan ruang isolasi khusus (RIK),” kata Direktur Rumah Sakit Paru Jember, dr Sigit Kusumajati, Senin (28/6/2021).

Menurutnya, RS Paru Jember awalnya menyiapkan sebanyak 30 tempat tidur untuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang memerlukan perawatan. Namun, peningkatan jumlah pasien, akhirnya membuat jumlah tempat tidur ditambah, lagi menjadi 49 tempat tidur. “Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di RS Paru pada Minggu (27/6/2021) tercatat 76 persen. Dan angka tersebut bisa berubah sewaktu-waktu,” tuturnya.

Sedangkan untuk ruang ICU COVID-19 di RS Paru, yang disediakan sebanyak delapan tempat tidur. Kondisinya terpakai tiga tempat tidur, sehingga masih tersedia lima tempat tidur di ruang ICU pada Minggu (27/6/2021). “Pada Jumat (25/6/2021) tercatat BOR untuk pasien COVID-19 di RS Paru mencapai 87 persen. Penambahan ruang isolasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas yang ada,” katanya.

Wakil Direktur SDM dan Pendidikan RSD dr Soebandi Jember, drg Arief Setiyoargo mengatakan, keterisian tempat tidur isolasi untuk pasien COVID-19 di rumah sakit setempat mencapai 84 persen. “Jumlah tempat tidur pasien COVID-19 sebanyak 71 bed, namun yang sudah terpakai sebanyak 60 bed, sehingga masih ada 11 bed yang belum terpakai,” ujarnya.

Lihat juga...