Teknik Ubinan, Cara Mudah Menghitung Produktivitas Hasil Pertanian
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Dalam penerapannya pun relatif mudah. Pertama dengan menentukan titik yang akan diubin, kemudian ukur area ubinan 2,5 meter x 2,5 meter. Selanjutnya, tanaman yang ada di area ubinan tersebut dipanen dan ditimbang.
“Setelah itu dapat dihitung, rumusnya hasil ubinan dikali luas per hektare dibagi jumlah luasan ubinan. Contohnya, hasil ubinan 5 kilogram kemudian dikalikan 10.000 (1 hektare) dibagi 6,25 (jumlah luasan ubinan dalam satu hektare-red), hasilnya 8.000 kilogram atau 8 ton per hektare. Atau cara mudahnya, hasil ubinan dikali 1.600. Itu hasil perkiraan untuk luas lahan satu hektare,” terangnya.
Lalu bagaimana jika lahan tersebut luasannya tidak sampai satu hektare? “Mudah saja, tinggal hasil perkiraan dibagi luas lahan. Misalnya luas lahan hanya setengah hektare, ya 8 ton dikali 0,5, hasilnya 4 ton, begitu seterusnya,” tandasnya lebih jauh.
Dijelaskannya, Dispertan Kota Semarang juga baru saja melaksanakan kegiatan ubinan jagung varietas Pertiwi di kelompok tani (KT) Kuncen Farm, Kelurahan Bubakan Kecamatan Mijen.
Dengan didampingi PPL wilayah Mijen dan Petugas Bidang Tanaman Pangan, dari hasil ubinan 2,5 meter didapatkan jumlah tanaman 46 pohon dengan berat ubinan 9,980 kilogram.
“Hasilnya, dapat diperkirakan mencapai 15,96 ton per hektare. Jika dikonversi ke kering panen, 15,96 ton x 70% = 11,17 ton per hektare atau 15,96t on x 56,73% = 9,05 ton/ha kering pipil,” terangnya.
Pihaknya berharap dengan program ini dapat berkelanjutan dan mendukung pertanian di Kota Semarang.