16 Organisasi Profesi Kesehatan di Sikka Minta Sekretaris Fraksi PDIP Minta Maaf

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Sebanyak 16 organisasi profesi kesehatan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mengikuti rapat dengar pendapat terkait pernyataan Sekretaris Fraksi PDIP Sikka terkait dokter dan tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19, dan meminta anggota DPRD tersebut meminta maaf.

“Kami menyatakan menolak dengan keras pernyataan, bahwa dokter dan nakes jangan menjadikan Covid-19 sebagai proyek,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sikka, dr. Mario B. Nara, SpA., saat membacakan pernyataan sikap di gedung DPRD Sikka, Senin (12/7/2021).

Mario menegaskan, dokter dan nakes yang bekerja di rumas sakit, puskesmas, laboratorium dan lainnya tidak ada urusan dengan proyek dan hanya melayani pasien.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sikka, NTT, dr. Mario B. Realino Nara, SpA., saat ditemui di Gedung DPRD Sikka, NTT, Senin (12/7/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Dia menyebutkan, dokter dan nakes hanya pelaksana regulasi, bukan pembuat regulasi, sehingga jika ingin mengkritisi proyek, maka tidaklah tepat jika nakes yang menjadi sasarannya.

“Jika memang mengurus pasien Covid-19 dianggap sebagai proyek, kami siap untuk tidak lagi melayani pasien Covid-19 sebagai pelaksanaan mendukung penghapusan proyek Covid-19 oleh dokter dan nakes,” tegasnya.

Mario menambahkan, dokter dan nakes juga menolak dengan keras isi pernyataan, bahwa dokter dan nakes semua fokus urus Covid-19 karena insentifnya besar.

Dijelaskannya, memang pemerintah menjanjikan akan memberikan insentif untuk nakes, tapi sudah setahun lebih pihaknya tidak mendapatkan insentif tersebut. Insentif untuk nakes baru dibayarkan sekali saja untuk periode bulan Maret sampai Mei 2020.

Lihat juga...