29 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Militer di Filipina

MANILA — Sedikitnya 29 orang tewas pada Minggu ketika sebuah pesawat Angkatan Udara Filipina yang membawa pasukan jatuh saat mendarat dan terbakar, yang merupakan bencana udara militer terburuk di negara itu dalam hampir 30 tahun.

Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan api dan asap mengepul dari puing-puing yang berserakan di antara pepohonan saat orang-orang berseragam tempur berlalu-lalang, sementara asap hitam tebal membubung dari pohon kelapa ke langit.

Pesawat angkut Lockheed C-130 yang membawa pasukan menuju operasi kontra pemberontakan jatuh dengan 96 penumpang di Patikul di Provinsi Sulu.

Dua puluh sembilan mayat telah diambil dan 50 orang telah dibawa ke rumah sakit, sementara 17 orang lainnya belum ditemukan, kata militer dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan masih ada harapan untuk selamat.

“Sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat sebelum menyentuh tanah, menyelamatkan mereka dari ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan itu,” kata Satuan Tugas Gabungan Sulu, dalam pernyataannya.

Kepala militer Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu kehilangan landasan pacu untuk mencoba mendapatkan kembali kekuatan.

Seorang juru bicara militer, Kolonel Edgard Arevalo, mengatakan tidak ada tanda-tanda serangan terhadap pesawat, tetapi penyelidikan kecelakaan belum dimulai dan upaya difokuskan pada penyelamatan dan perawatan.

Komando militer mengatakan para prajurit di atas pesawat tersebut berpangkat prajurit, dan sedang dikerahkan ke batalyon mereka. Mereka terbang ke bandara Provinsi Jolo dari Laguindingan, sekitar 460 kilometer ke arah timur laut.

“Mereka seharusnya bergabung dengan kami dalam perang melawan terorisme,” kata Komandan William N. Gonzales dari Satuan Tugas Gabungan Sulu.

Lihat juga...