Ahli Gizi: Pasien Covid-19 yang Isoman Harus Cukup Nutrisi

JAKARTA — Ahli gizi Rita Ramayulis mengatakan para pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) harus cukup nutrisi untuk mempercepat proses penyembuhan mereka.

“Orang dalam kondisi terinfeksi butuh vitamin dan mineral yang tinggi sekali,” kata Rita dalam diskusi dan dialog ringan “Isoman Cerdas, Upaya Efektif Hadapi Gelombang COVID-19”, Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Rita menuturkan pemenuhan gizi seimbang bisa dipenuhi dengan makanan sehari-hari dengan prinsip gizi seimbang yang diterjemahkan ke dalam makanan yang dikonsumsi. Misalnya, angka kecukupan gizi untuk vitamin C dapat dipenuhi dengan tiga porsi sayur dan tiga porsi buah.

Namun, masalahnya adalah sering kali angka kecukupan gizi tidak cukup terpenuhi sehingga memerlukan suplemen kesehatan untuk melengkapinya.

Apalagi dalam kondisi pandemi COVID-19, diperlukan penguatan imunitas tubuh. Baik bagi yang terinfeksi atau yang punya potensi terinfeksi, keberadaan suplemen itu sangat dibutuhkan.

Selain itu, kandungan cairan elektrolit dalam tubuh juga harus senantiasa terjaga. Dalam kondisi terinfeksi COVID-19, orang akan cenderung dehidrasi sehingga perlu memastikan agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, misalnya dengan mengkonsumsi air kelapa.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menyarankan masyarakat untuk tetap tenang ketika terdiagnosis positif COVID-19, dan mengenali gejalanya apakah termasuk gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).

Masyarakat dihimbau untuk segera mengukur tingkat saturasi oksigen setelah dinyatakan positif COVID-19. Untuk orang dewasa, kisaran normal saturasi oksigen arteri (SaO2) adalah 95–100 persen, dan apabila di bawah ambang batas, masyarakat harus segera menghubungi Satuan Tugas COVID-19 di daerahnya untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan prosedur.

Lihat juga...