Alpukat Ledan Puan, Varietas Unggul yang Perlu Dibudidaya

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Pangsa pasar alpukat dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk beberapa wilayah kabupaten lainnya di Pulau Flores selama ini menjanjikan karena sering dibeli pedagang untuk dijual ke luar daerah.

“Kabupaten Sikka memiliki sebuah alpukat varietas unggul nasional yang sudah diakui sehingga perlu dibudidaya dalam jumlah besar,” sebut Robi Bani, petani alpukat di Desa Tebuk, Kecamatan Nita, saat ditemui di rumahnya, Senin (19/7/2021).

Robi mengakui, alpukat Ledan Puan sebagai varietas unggul telah memperoleh pengesahan dari Kementerian Pertanian RI tahun 2007.

Pengesahan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 541/Kpts/SR.120/9/2007 dengan nomor pohon induk tunggal: PI/AP/UPTD-PSB/01/06.

Petani alpukat, Robi Bani saat ditemui di rumahnya, Senin (19/7/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Dia menyebutkan, alpukat varietas Ledan Puan Sikka merupakan alpukat hasil seleksi pohon induk yang berasal dari Dusun Tebuk I, Desa Tebuk, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.

“Varietas ini memiliki bentuk buah bulat lonjong dengan rasa daging buah gurih, tekstur daging buah halus dan warna daging buah kuning,” ucapnya.

Robi menambahkan, kandungan air dalam buah 73,36 persen, kadar protein 1,13 persen, kadar lemak 15,57 persen, kadar karbohidrat 6,73 persen dan  kadar mineral 2,81 persen.

Berat per buah, jelasnya, rata-rata 500 sampai 600 gram dengan jumlah berat buah per tanaman 150 hingga 300 kilogram per tahunnya serta persentase bagian buah yang dapat dikonsumsi 80 sampai 85 persen.

“Alpukat varietas Ledan Puan Sikka beradaptasi dengan baik di wilayah dataran rendah dengan ketinggian  200 hingga 300 meter di atas permukaan laut,” ungkapnya.

Lihat juga...