Arcanda Tahar Ungkap Strategi Agar Kilang Minyak Untung
JAKARTA — Sebagai negara dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) terbesar di Asia Tenggara, Indonesia membutuhkan asupan energi impor dalam jumlah besar sehingga pembangunan kilang minyak dinilai sebagai salah satu opsi terbaik untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri.
Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2016-2019 dalam laman instagram resminya @arcandra.tahar, Kamis, menulis tentang strategi membangun kilang minyak agar untung.
Menurutnya, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan agar kilang yang dibangun dapat memberi keuntungan yang sesuai dengan rencana.
Pertama, lokasi kilang sebaiknya berada di pesisir pantai, digabung dengan petrochemical plant dan dekat dengan kawasan industri, yang menjadi pembeli produk kilang dan petrochemical. Lokasi di pesisir pantai dimaksudkan untuk memudahkan suplai crude dan perpindahan produk kilang dengan menggunakan moda tranportasi laut.
Biasanya produk kilang bisa menjadi bahan baku untuk petrochemical plant. Ongkos perpindahan produk kilang ini menjadi murah sekali kalau kilang dan petrochemical plant-nya berdekatan. Akan tambah menguntungkan jika ada industri di dekat kilang dan petrochemical plant yang menjadikan produk kilang dan petrokimia sebagai bahan bakunya. Inilah yang dinamakan dengan kawasan terintegrasi yang memberikan nilai tambah pada setiap industri yang terlibat.
Kedua, sumber energi yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kilang berasal dari energi terbarukan. Tekanan untuk menjaga kenaikan suhu bumi kurang dari 2 derajat celsius pada akhir abad ini semakin membuat industri migas terpinggirkan. Ditambah dengan rencana lembaga-lembaga keuangan dunia yang tidak mau lagi membiayai proyek-proyek migas seperti kilang ini.