Bungaran Saragih: Selama Pandemi Pasar Produk Hortikultura Naik
JAKARTA — Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih mengungkapkan pandemi COVID-19 membuat permintaan sayuran dan buah semakin meningkat, tidak hanya di pasar lokal bahkan ekspor produk hortikultura juga tetap menggeliat.
Menurut dia, setidaknya fenomena pandemi mendorong kesadaran gaya hidup sehat masyarakat dengan mengonsumsi buah-sayur, apalagi organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi buah dan sayur sebanyak minimal 400 g/hari untuk mencegah penyakit seperti jantung, kanker, diabetes dan obesitas.
“Konsumsi buah dan sayur ini juga mencegah defisiensi mikronutrien, khususnya di negara berkembang,” ujarnya dalam sebuah webinar di Jakarta, Kamis (15/7/2021).
Selain kebutuhan dalam negeri, tambahnya, Indonesia juga sudah mengekspor produk sayur dan buah ke berbagai negara di dunia, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Uni Emirat Arab, India, China, Jepang, Korsel, Amerika, dan Uni Eropa dengan tren yang positif
Ada 77 jenis sayuran yang diekspor, misalnya tomat, buncis, kubis, sawi, bunga kol, dan selada air. Sedangkan, ekspor buah dari Indonesia berupa manggis, nenas, pisang, mangga, melon, dan semangka.
Bungaran mengungkapkan pada 2020, BPS mencatat ekspor pertanian tanaman tahunan berupa buah-buahan tahunan mencapai 438,1 juta dolar AS, naik signifikan 114,6 juta dolar AS atau tumbuh sekitar 35,42 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 323,5 juta dolar AS.
Sementara, ekspor pertanian tanaman semusim berupa sayur-sayuran mencapai 114 juta dolar AS pada tahun lalu. Jumlah pengapalan produk sayur-sayuran juga mengalami lonjakan positif sampai 27,6 juta dolar AS atau tumbuh 31,94 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 86,4 juta dolar AS.