Cegah Bau Menyengat dari Sampah, Manfaatkan ‘Eco Enzyme’

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Bau menyengat dari tumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS), menjadi salah satu persoalan yang dihadapi. Apalagi jika TPS tersebut berdekatan dengan lingkungan perumahan, atau pasar.

“Bau menyengat ini disebabkan proses pembusukan pada sampah yang dibuang, khususnya pada sampah organik, seperti sisa makanan, sayuran dan lainnya. Dari bau yang ditimbulkannya, tentu menyebabkan pencemaran udara,” papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono saat dihubungi di Semarang, Rabu (28/7/2021).

Dalam upaya mencegah bau menyengat dari sampah tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan eco enzyme sebagai penghilang bau sampah

“Eco enzyme merupakan zat organik dari hasil fermentasi limbah atau sampah organik. Manfaatnya sangat banyak, salah satunya untuk menghilangkan bau dan mempercepat fermentasi pada sampah,” terangnya.

Cairan tersebut kemudian dicampur dengan air, kemudian disemprotkan pada sampah-sampah yang masih ada di ratusan TPS yang ada di Kota Semarang.

“Satu liter cairan eco enzyme bisa dilarutkan ke dalam 200 liter air. Kemudian oleh petugas, seluruh TPS di Kota Semarang, jumlahnya ada sekitar  284 PTS, didatangai satu per satu secara bergiliran setiap hari, kita semprot dengan eco enzyme ini,” tambahnya.

Sapto menuturkan program penyemprotan eco enzyme ini, sudah dimulai sejak akhir bulan Juni 2021 lalu. “Kita berharap, upaya ini mampu mengurangi bau menyengat dari sampah yang masih ada di TPS, sebelum kita ambil dan dibuang ke TPA Jatibarang Semarang,” tandasnya.

Di satu sisi, untuk sementara ini, dalam penyediaan eco enzyme, pihaknya bekerja sama dengan Komunitas Eco Enzyme Nusantara. “Proses fermentasi sampah organik menjadi eco enzyme ini sekitar tiga bulan, saat ini kita sudah melakukan pembuatan eco enzyme tersebut, namun memang belum panen. Jadi untuk sementara, kita dibantu dari Komunitas Eco Enzyme Nusantara Kota Semarang,” pungkasnya.

Lihat juga...