Ciptakan Aktivitas Kreatif, Cara Hilangkan Kejenuhan Belajar Anak
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah di Lampung masih diganti dengan Pembelajaran dalam Jaringan (daring). Berbagai sisi positif dan negatif diakui sejumlah orangtua saat sistem pembelajaran daring.
Berdamai dengan kondisi, Supami Eva, salah satu orangtua mengaku, ikut bijak dalam mendampingi anak.
Sebagai ibu rumah tangga, Supami Eva bilang sang anak duduk di bangku sekolah dasar. Meski tetap bisa terdampingi ia mengaku penggunaan gawai untuk sejumlah materi pelajaran, tugas dari guru tetap perlu disikapi bijak.
Memakai gawai milik orangtua berbasis aplikasi WhatsApp tugas dari orangtua dikerjakan. Sejumlah anak yang terkendala gawai memilih belajar secara kelompok.
Pengawasan yang dilakukan oleh guru sebut Supami Eva dipantau oleh orangtua. Ia bahkan kerap aktif berkomunikasi dengan guru pengajar untuk memudahkan anak belajar.
Anak-anak menjadi lebih kreatif dengan belajar bersama rekan sebaya usia SD. Pendalaman materi dilakukan dengan teknik tanya jawab antar-anak, mengerjakan sejumlah tugas secara lisan lalu dipindah ke lembar jawaban.
“Saat ini anak-anak perlu kembali diajarkan untuk menghapal sejumlah materi pelajaran agar tidak hanya tergantung pada buku. Saya juga mendampingi anak untuk memahami materi agar tugas bisa diselesaikan dengan baik. Lalu dikirim ke guru dalam bentuk foto sejumlah pelajaran yang selesai dikerjakan,” terang Supami Eva kepada Cendana News, Kamis (22/7/2021).
Agar anak-anak nyaman, Supami Eva menyebut, perlu menghindari gangguan dengan mematikan televisi.
Ia juga menyediakan alat-alat pembelajaran anak-anak agar lebih nyaman. Waktu belajar sebutnya menyesuaikan jam sekolah sejak pagi hingga siang. Pengawasan tetap dilakukan orangtua agar anak fokus pada sejumlah tugas dari sekolah pada tahun ajaran 2021/2022.