Dampak Virus ASF, Warga Sikka Masih Belum Piara Babi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Peternak babi di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT, Tadeus Pega saat ditemui di rumahnya, Senin (12/7/2021). Foto : Ebed de Rosary

Metha sapaannya mengatakan, dampaknya mengakibatkan babi di wilayah yang belum terserang ikut terkena virus ASF, termasuk air cucian daging babi yang terkena virus ASF dicampur dengan makanan dan diberikan kepada babi yang sehat.

“Kandang harus steril dan dibersihkan secara rutin agar virus tidak berkembangbiak. Ternak juga harus sering dikontrol kesehatannya dan selalu diberikan vitamin,” pesannya.

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka menyebutkan, jumlah babi yang terserang virus ASF selama 2020 sebanyak 3.159 ekor dan selama Januari hingga Maret 2021 terdata 8.760 ekor babi yang mati.

Total jumlah babi yang mati terserang Virus ASF di Kabupaten Sikka sejumlah 11.919 ekor namun banyak warga yang tidak melaporkan sehingga jumlahnya diperkirakan jauh lebih besar.

Lihat juga...