Di Tengah Pandemi, Bangsa Indonesia Perlu Resiliensi untuk Bangkit
JAKARTA — Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Tjut Rifameutia Umar Ali mengatakan di tengah pandemi COVID-19 yang menghantam, bangsa Indonesia membutuhkan sikap resiliensi.
Resiliensi sendiri adalah kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan bangkit kembali setelah mengalami kejadian yang penuh dengan tekanan, tragedi dan trauma.
“ Kita mesti hidup dalam situasi ketidaknyamanan. Resiliensi secara aktif berkontribusi membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya resiliensi dalam situasi yang sulit,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Ketua Panitia Dies Natalis Psikologi UI Ke-61 Isdar Andre Marwan mengatakan pandemi COVID-19 membuat bangsa menghadapi situasi penuh tekanan.
Oleh karenanya, dibutuhkan sikap mental untuk berusaha bangkit kembali meski masyarakat dicekam rasa cemas dan khawatir, baik dari aspek kesehatan maupun ekonomi.
Pada sisi lain dari fenomena ini, pihaknya juga melihat kegigihan masyarakat menemukan kembali kehidupannya.
“Kami menginginkan Psikologi UI bisa mempunyai dampak keilmuan dan keahlian untuk masyarakat. Saat ini kita bisa melihat bagaimana kita hidup bersama pandemi. Bangsa ini membutuhkan sikap mental untuk bangkit kembali menghadapi situasi penuh tekanan,” kata dia.
Dies Natalis Fakultas Psikologi Indonesia ke-61 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2021 mengusung tema “Resiliensi Untuk Negeri” dengan menghadirkan orasi ilmiah dari Deputi IV Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dr. Femmy Eka Kartika Putri, M. Psi. membawakan orasi berjudul “Membangun Manusia Indonesia yang Resilien.”
Seluruh rangkaian kegiatan Dies merupakan kolaborasi tim Fakultas Psikologi UI dengan panitia Dies yang berasal dari Alumni Angkatan 1989, 1990 dan 1991, dan diketuai oleh Drs. Isdar Andre Marwan.