Gruby ala Bola Pingpong, Renyah Dikunyah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Jika Anda generasi tahun 1970-1990-an, mungkin sudah tak asing lagi dengan camilan satu ini. Makanan tradisional asal Yogyakarta ini menjadi jajanan yang begitu populer di kalangan anak-anak sekolah pada masa itu.
Namanya gruby. Bentuknya khas. Bulat seukuran bola pingpong. Warnanya coklat kemerahan. Terbuat dari bahan berupa suwiran-suwiran yang dipadatkan dan dikeraskan. Begitu digigit, teksturnya renyah. Sementara cita rasanya dominan manis, khas makanan Jawa pada umumnya.
Gruby terbuat dari bahan baku utama singkong atau ketela. Menurut salah seorang warga, asal Ngemplak, Sleman, Umi, untuk membuat gruby tidaklah sulit. Bahan yang dibutuhkan hanyalah singkong atau ubi, gula Jawa atau gula merah, gula pasir serta garam.
“Untuk membuatnya, pertama parut ubi menjadi suwiran-suwiran kecil memanjang. Kemudian rendam dalam air selama 30 menit. Sementara itu rebus gula pasir dan gula merah dengan air. Biarkan sampai mendidih,” katanya.
Setelah itu, cuci parutan ubi yang telah menjadi bentuk suwiran hingga bersih. Tambahkan garam dan diamkan sekitar setengah jam agar garam meresap.
“Setelah itu tinggal campurkan parutan ubi ke dalam adonan gula tadi. Lalu goreng dan cetak selagi masih panas. Biasanya dibuat berbentuk bulat dengan menggunakan tangan. Tunggu sampai dingin dan gruby pun siap disajikan,” pungkasnya.
Adanya adonan gula pasir dan gula merah membuat gruby memiliki rasa dominan manis dan legit. Selain bisa dinikmati secara langsung, gruby juga nikmat disantap bersama minuman hangat, seperti teh, jahe atau pun bajigur dan lain sebagainya.