Ini Cara Pegiat Literasi Asah Minat Baca Anak
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Upaya menumbuhkan, meningkatkan minat baca bagi anak usia sekolah terus dilakukan oleh pegiat literasi di Lampung. Mendidik anak dengan cara informal melalui Pustaka Bergerak, rumah baca, dan sanggar baca jadi kreativitas yang dikembangkan.
Ardi Yanto, pegiat literasi Motor Perahu Pustaka asal Bakauheni, Lampung Selatan menyebut ia terus mencari formula agar minat baca mengakar.
Kebosanan, alternatif permainan dengan game modern via aplikasi android jadi tantangan. Ardi Yanto bilang berkolaborasi dengan pegiat literasi lain untuk menemukan formula tetap agar budaya membaca jadi kegiatan menyenangkan.
Ia menyebut keterpurukan minat baca menjadi bukti konkrit budaya baca belum mengakar. Kondisi diperparah dengan fasilitas ketersediaan buku yang minim.
Sinergi dengan pegiat literasi, donatur dan pemerhati pendidikan sebut Ardi Yanto cukup penting. Langkah rutin yang dilakukan sebutnya dengan memaksimalkan fasilitas perpustakaan keliling.
Diganjar fasilitas motor perpustakaan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sebutnya jadi tanggung jawab menebarkan literasi. Sesuai semangat awal ia terus membawa buku ke sejumlah kampung pesisir.
“Budaya membaca merupakan tiang utama pada pemahaman literasi. Karena literasi memiliki makna bukan hanya membaca buku tapi luas. Pada pemahaman akan situasi, kondisi, semisal literasi dalam menyaring informasi yang belum tentu kebenarannya atau hoaks, literasi kesehatan hingga keuangan, kuncinya membaca,” terang Ardi Yanto saat dikonfirmasi Cendana News, Kamis (8/7/2021).
Ardi Yanto bilang menegaskan membaca jadi tiang penyangga terwujudnya masyarakat literasi. Kombinasi program kreatif sebutnya menjadikan pegiat literasi tidak terjebak dalam stagnasi.