Jaringan Internet Masih Jadi Kendala Pengembangan Sektor Pariwisata di Bantaragung
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAJALENGKA — Ketersediaan jaringan internet masih menjadi salah satu kendala utama pengembangan sektor pariwisata di Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML) Bantaragung Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat hingga saat ini.
Hal itu tak lepas karena desa Bantaragung yang merupakan desa binaan Yayasan Damandiri ini terletak di kawasan lereng gunung Ciremai yang cukup terpencil. Sehingga tak semua wilayah desa bisa terjangkau jaringan internet, yang sangat penting di era digital seperti sekarang ini.
Manager Umum Koperasi Cipta Agung Mandiri, Heriyanto, selaku pelaksana program DCML di desa Bantaragung, mengakui hal tersebut. Karena itu ia menilai persoalan ini harus dapat segera diatasi agar pengembangan sektor pariwisata di Bantaragung bisa berjalan maksimal.
“Ya internet masih menjadi kendala utama disini. Bahkan anak-anak sekolah di Bantaragung ini harus rela bersusah payah, untuk bisa mengerjakan tugas sekolah selama pandemi. Mereka bahkan sampai harus naik ke atas bukit, hingga ke atap-atap rumah untuk sekedar bisa mendapatkan jaringan internet,” katanya.
Hal senada diungkapkan salah seorang warga pelaku usaha sektor pariwisata di desa Bantaragung, Sahoni. Lelaki 54 tahun yang membuka usaha jasa penyewaan homestay ini mengaku kerap kehilangan pelanggan, lantaran tidak adanya jaringan internet di rumahnya.
“Banyak tamu/wisatawan yang akhirnya tidak jadi menginap di homestay karena rumah belum tersambung WiFi. Mereka biasanya memilih homestay lain yang sudah tersambung WiFi di daerah bawah. Ya otomatis tidak jadi dapat pemasukan,” katanya.