Jelang Iduladha, Penjualan Bahan Kebutuhan Pokok di Bandar Lampung Naik

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Jelang Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah, sejumlah pedagang di pasar tradisional Bandar Lampung mengalami kenaikan permintaan.

Nurhayati, pedagang di pasar Bambu Kuning, Tanjung Karang, Bandar Lampung mengaku permintaan dominan beras dan bumbu. Meski ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, penjualan kebutuhan pokok tetap jadi sektor esensial.

Nurhayati bilang stok kebutuhan bahan pokok cukup stabil pada sejumlah pasar tradisional. Namun ia menyebut kendala terjadi karena akses masuk menuju ke pasar Bambu Kuning di Jalan Imam Bonjol disekat.

Imbasnya pembeli tidak bisa melintas melalui Jalan RA. Kartini, sehingga konsumen berkurang. Distribusi barang juga hanya bisa dilakukan dari arah Kemiling ke pasar Bambu Kuning.

Nurhayati mengaku penyekatan terjadi di beberapa ruas jalan di Bandar Lampung sehingga perputaran uang di masyarakat terjadi penurunan.

Daya beli masyarakat yang rendah sebutnya menjadi penyebab stok stabil. Sejumlah harga barang diakuinya tetap stabil tanpa ada kenaikan. Ia mengaku kenaikan hanya pada stok barang yang berkurang imbas distribusi terhambat.

“Sejumlah distributor mulai melakukan penghentian pengiriman barang jelang Iduladha sehingga stok yang dijual berasal dari stok lama. Pedagang tidak bisa menaikkan harga karena akan berimbas pada penurunan permintaan terutama bahan pangan pokok,” terang Nurhayati saat ditemui Cendana News, Sabtu (17/7/2021).

Nurhayati bilang jenis kebutuhan pokok berupa beras masih stabil. Jenis beras reguler, medium hingga premium belum mengalami peningkatan. Jenis beras reguler  biasa dijual dengan kisaran harga Rp9.500 per kilogram, beras medium dijual Rp13.000 per kilogram dan premium Rp15.000 per kilogram.

Lihat juga...