Jemaah Haji Berkumpul di Arafah Bersiap Laksanakan Wukuf
MEKAH — Jemaah yang sudah divaksin COVID-19 pada Minggu (18/7) berkumpul untuk melaksanakan puncak ibadah haji di Arab Saudi, kewajiban sekali seumur hidup bagi umat muslim yang mampu.
Ini adalah tahun kedua negara itu melarang jemaah dari luar negeri akibat pandemi dan juga pembatasan akses masuk dari pihak kerajaan.
Berpakaian putih dan membawa payung agar terlindung dari teriknya matahari, 60.000 warga negara dan pemukim di Arab Saudi melaksanakan ibadah haji. Jumlah itu jauh menurun dibandingkan dengan sekitar 2,5 juta jemaah pada 2019, tapi lebih banyak dari sekian ribu jamaah pada 2020.
“Saya memohon kepada Allah untuk menghentikan virus corona ini, yang membuat kami sangat takut dan membuat keadaan menjadi sangat sulit,” kata jemaah asal Palestina, Hassan Jabari.
Arab Saudi merupakan rumah bagi tempat-tempat paling suci bagi umat Islam di Mekah dan Madinah. Pihak kerajaan berusaha memastikan keamanan dan kelancaran ibadah tahunan itu, yang pernah diwarnai insiden desak-desakan, kebakaran dan kerusuhan.
Saat virus corona menjadi kekhawatiran besar tahun ini, otoritas Arab Saudi telah membatasi akses hanya bagi jemaah berusia 18-65 tahun yang telah divaksin COVID-19 secara lengkap dan tidak mengidap penyakit kronis.
Untuk mengurangi interaksi manusia dan memastikan jarak fisik, robot-robot digunakan untuk menyemprotkan disinfektan di dalam dan halaman Masjidil Haram, juga untuk membagikan botol-botol air zamzam yang dipompa dari sumur suci di Mekah.
Kamera termal di pintu masuk Masjidil Haram memantau suhu pengunjung. Sekitar 3.000 mobil listrik disiapkan bagi para jemaah, yang mengenakan gelang pengenal elektronik yang terhubung dengan GPS.