Kematian Capai 100 Ribu, Argentina Berjuang Atasi COVID-19
Peluncuran vaksin meningkatkan harapan bahwa negara tersebut dapat mengendalikan pandemi, tetapi varian Delta yang lebih menular memicu lonjakan kasus.
Bahkan di negara-negara seperti Israel dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, menyebabkan mereka memikirkan kembali kampanye vaksinasi mereka.
Krisis ekonomi
Pandemi telah mempertajam krisis ekonomi yang sudah ada di Argentina, yang sebagian besar terjebak dalam resesi.
Sejak 2018 dengan inflasi yang merajalela, kontrol modal yang ketat, dan mata uang peso yang lemah memicu arus keluar dolar.
“Bukan hanya pandemi yang menenggelamkan kita di negara ini. Ada juga krisis ekonomi yang sangat besar,” kata Gastn Rusichi, 34, dari tim pemadam kebakaran di Cordoba yang bertanggung jawab memindahkan orang mati selama pandemi.
“Banyak kerabat memanggil kami menangis, bukan hanya karena kematian, tetapi karena mereka tidak punya uang … untuk dapat memberikan penguburan yang layak,” tambah Rusichi, yang bekerja 12 jam dengan memakai setelan “biohazard” untuk keselamatan.
Pemerintah Argentina menerapkan kembali langkah-langkah penguncian awal tahun ini di tengah gelombang infeksi kedua yang curam, beberapa di antaranya telah dibatalkan.
Ezequiel Gonz¡lez, seorang pekerja berusia 35 tahun di pinggiran kota Buenos Aires Tigre, mengatakan bahwa sulit untuk melihat bagaimana negara itu dapat menghentikan pandemi mengingat kebutuhan untuk menyeimbangkan pembatasan sambil memerangi meningkatnya tingkat kemiskinan.
“Kami semua harus mengunci diri sepenuhnya dan itu sangat sulit. Anda harus turun ke jalan untuk mendapatkan uang agar bisa makan dan bertahan hidup,” katanya. [Ant]