Kepah Kuah Pedas Cabai Hijau, Menu Tradisional Penghangat Badan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kepah merupakan bahan makanan khas pedesaan yang masih banyak ditemukan pada sejumlah sungai di Lampung Selatan. Kepah sungai berukuran kecil kerap disebut kece atau kupang, jadi olahan bagi Fransiska.

Warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan itu menyebut kepah diperoleh hasil mencari sang cucu di sungai Way Asahan.

Sungai Way Asahan di sejumlah titik yang dangkal berpasir, lumpur menjadi habitat kepah. Fransiska menyebut olahan kepah sebutnya banyak digunakan sebagai menu hidangan saat berada di sawah.

Sejak puluhan tahun silam, kepah sungai jadi olahan sederhana nan lezat. Agar lebih bersih, kepah direndam pada air mengalir beberapa jam sebelum dimasak.

Mendiamkan kepah dalam air mengalir sebut Fransiska dilakukan memakai ember. Tujuannya menghilangkan lumpur, lumut dan pasir yang menempel.

Setelah bersih kepah sungai atau Polymesoda erosa itu bisa jadi bahan olahan. Menu kepah kuah pedas cabai hijau jadi olahan paling sederhana, mudah dibuat dan cepat disajikan. Hidangan itu disukai sang cucu.

“Kepah sungai memiliki daging yang lembut berukuran kecil, sekali memasak hasil pencarian cucu di sungai bisa mencapai tiga kilo untuk lauk makan atau cukup disantap langsung tanpa nasi dengan kuah menghangatkan badan,” ulas Fransika saat ditemui Cendana News, Sabtu (24/7/2021).

Sebagai menu tradisional, Fransiska bilang kepah jadi alternatif bahan pangan. Saat ekonomi sulit, bagi warga pedesaan, kepah jadi kuliner lezat yang bisa menggugah selera makan.

Proses mencari di sungai yang masih bersih menjadikan kepah aman dikonsumsi. Kreasi pengolahan kepah sungai dilakukan olehnya dengan sejumlah bumbu menyegarkan.

Lihat juga...