Kisah Keluarga di Kulon Progo Positif Covid-19 Jalani Isolasi
Editor: Makmun Hidayat
YOGYAKARTA — Septi dan keluarganya nampak tak sedikitpun khawatir, meski beberapa hari lalu mereka dinyatakan positif Covid-19. Mereka menjalani isolasi mandiri bertempat di shelter Covid-19 Balai Desa Kranggan Galur Kulon Progo dengan penuh semangat.
Putri anaknya bahkan nampak ceria. Ia terlihat bermain sambil berolahraga lompat tali di teras shelter isolasi mandiri Covid-19 yang sudah mereka tinggali selama beberapa hari terakhir. Tak nampak sedikitpun kehawatiran di wajah mereka, meski belakangan banyak beredar berita yang menyebut meningkatnya kasus kematian akibat Covid-19 bahkan saat isolasi mandiri.
“Yang penging berpikiran positif aja. Jalankan prokes dan ikuti semua anjuran dokter,” kata Septi, Jumat (30/7/2021).
Septi dan keluarga kecilnya mengaku memilih melakukan isolasi mandiri di shelter yang disediakan pemerintah desa setempat, karena ingin turut berkontribusi mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi desanya masuk sebagai kawasan zona merah, menyusul banyaknya warga yang terpapar Covid-19 beberapa waktu belakangan.
Total ada sebanyak 67 jiwa warga Desa Kranggan yang terpapar Covid-19 saat ini. Jumlah tersebut tercatat meningkat dibandingkan sebelumnya yang berjumlah 47 jiwa. Sementara sejauh ini total jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 di Desa Kranggan ini mencapai 4 orang.
“Kalau isoman di rumah takutnya menulari yang lain. Baik itu saudara, tetangga atau teman. Jadi memilih isoman di sini. Apalagi saya kan termasuk (OTG) Orang Tanpa Gejala,” katanya.
Selama melakukan isoman di shelter yang disediakan pemerintah desa, Septi mengaku mendapatkan layanan yang cukup baik. Meski tempatnya sederhana, namun ia mengaku mendapat perhatian tinggi dari pihak-pihak terkait.