KLHK Antisipasi Potensi Bencana Karhutla

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Mengantisipasi bencana alam dan puncak kemarau pada Agustus 2021, upaya pengendalian kebarakan hutan dan lahan (karhutla) harus terus dilakukan.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Basar Manullang, mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gambut tropika terluas di dunia, yakni berada di pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.

“Indonesia memiliki gambut terluas di dunia adalah berada di Sumatra, Kalimantan dan Papua. Kawasan gambut tersebut memiliki kekayaan sumber daya alam hayati yang tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Bassar, pada diskusi online tentang pengendalian hutan di Jakarta yang diikuti Cendana News, Rabu (21/7/2021).

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanthi, pada diskusi online tentang pengendalian hutan di Jakarta yang diikuti Cendana News, Rabu (21/7/2021). -Foto: Sri Sugiarti

Namun demikian, menurutnya pada kawasan gambut tertentu, yakni utamanya yang telah mengalami degradasi akan menjadi daerah yang rawan ancaman karhutla.

Sehingga, upaya pengendalian karhutla harus terus dilakukan dengan bekerja sama melibatkan berbagai pihak. Karena, menurutnya kesadaran dan peran serta masyarakat dapat memperkuat dalam pengendalian karhutla.

“Penanganan karhutla dan mencegah kebakaran hutan. Ini merupakan upaya yang lebih baik daripada harus memadamkan dengan dampak yang ditimbulkannya,” tukasnya.

Dalam catatannya, jelas dia, data BMKG memprediksi beberapa wilayah di Sumatra perlu segera mendapat perhatian. Karena jika dilihat dari prakiraan curah hujan bulanan tahun 2021, yakni  mulai bulan Juni di wilayah Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan berada kategori rendah sampai menengah.

Lihat juga...