Lezatnya Onde-onde, Renyah Sekali Santap

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Tahap pembuatan onde-onde berikutnya dengan penyiapan bahan kulit. Slamet Riyadi bilang bahan kulit berupa tepung terigu, tepung beras, garam, kentang rebus yang telah dilumatkan.

Campur dan aduk bahan kering terlebih dahulu, setelah tercampur tuang sedikit demi sedikit air dan santan. Proses menguleni bahan dilakukan perlahan agar tidak terlalu lembek.

Selanjutnya ungkap Slamet Riyadi, buat bulatan sebesar kelereng. Ia menyediakan bahan isian sebanyak dua kilogram. Bahan isian dan kulit yang telah dibulatkan selanjutnya diberi percikan air.

Berikutnya biji wijen ditaburkan pada piring lalu bulatan onde-onde ditekan agar menempel pada bagian kulit. Gulungkan onde-onde agar wijen merata pada bulatan.

“Bulatan onde-onde yang dibuat sedikit basah akan memudahkan penempelan wijen cukup dengan cara menggoyang piring atau ditaburi wijen,” ulasnya.

Onde-onde yang telah diberi tempelan wijen selanjutnya digoreng. Memakai minyak panas proses penggorengan dilakukan hingga matang. Gunakan api kecil hingga onde-onde berwarna kekuningan.

Sehari ia mengaku membuat dua kilogram onde-onde mini dengan harga Rp1.000 untuk sebanyak lima butir onde-onde. Ukuran yang mini membuat onde-onde mudah disantap.

Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Bandar Lampung ia mengaku berjualan sejak Subuh. Pembatasan jam operasional sebutnya membuat ia tidak leluasa berjualan.

Namun ia memastikan onde-onde mini yang dijual dengan sistem dibawa pulang (take away) lebih praktis. Setelah menjual onde-onde sejak Subuh ia juga buka sejak sore hingga malam.

“Batasnya berjualan hingga malam hanya sampai pukul 20.00 sehingga saya memilih berjualan sejak Subuh,” ulasnya.

Lihat juga...