Lifter Nurul Akmal akan Jalani Debutnya di Olimpiade Tokyo

Demikian pula saat berlaga di ajang Grand Prix 6th Qatar International Cup 2019 di Doha. Total angkatannya meningkat menjadi 261kg (snatch 113kg dan clean and jerk 140kg) dan membawa pulang medali perunggu kelas +87kg putri.

Sempat vakum dari berbagai kejuaraan internasional sepanjang tahun 2020 karena pandemi COVID-19, Nurul baru tampil lagi di Asian Championships di Tashkent, Uzbekistan, April 2021, yang sekaligus menjadi turnamen terakhir yang diikutinya sebelum ke Tokyo.

Dia mencatatkan total angkatan 251kg, dengan snatch 111kg dan clean and jerk 140kg.

Bagi Nurul, lolos ke Olimpiade adalah puncak kariernya sebagai atlet. Pasalnya, ia meniti kariernya mulai dari kompetisi tingkat daerah, seperti Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA), Kejuaraan Nasional, Pekan Olahraga Nasional (PON).

Lifter asal Aceh itu juga sebelumnya telah mencatatkan namanya bersama tim Indonesia di beberapa kejuaraan internasional, seperti Islamic Solidarity Games 2017, Universiade Taipei 2017, dan Asian Games 2018.

Pada Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan, Nurul memenangi medali perak kelas +75kg, yang menjadi medali pertamanya dalam ajang internasional.

Sementara di Asian Games 2018 Jakarta, Nurul harus puas berada di posisi keenam kelas +75kg dengan total angkatan 253kg (snatcg 116kg dan clean and jerk 137kg).

Kelolosan Nurul Akmal ke Olimpiade sekaligus menjadi catatan sejarah karena ia menjadi atlet pertama dari Aceh yang mampu tampil di pesta terakbar sejagad itu sejak 33 tahun silam.

Sebelumnya, ada Alkindi yang menjadi atlet pertama Aceh yang berlaga di Olimpiade 1988 Seoul, Korea Selatan pada cabang anggar.

Lihat juga...